|     Uraian :Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh  liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar  dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat  ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl.  Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah  putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk,  bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit,  tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun  5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar  dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna  putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah  menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.
 | 
   | 
        Nama Lokal :Ki tolod, daun tolod (Sunda), Kendali,  sangkobak (Jawa);
 
 
|   |         Kembang Sepatu Sungsang(Hibiscus schizopetalus  (Mast.) Hook. f.) |      |          Sinonim : |     |        Familia :Myrtaceae
 |     |  |     |     Uraian :Kembang sepatu yang satu ini tidak termasuk  Hibiscus rosa-Sinensis, karena berbagai macam perbedaan bentuk bunga dan  daunnya. Tanaman ini umumnya ditanam sebagai tanaman hias di  pekarangan, atau sebagai tanaman pagar di pedesaan. Menurut kepustakaan,  tanaman ini pada tahun 1901 dimasukkan ke Taiwan. Asalnya, mungkin dari  Afrika tropis.  Perdu tegak, tinggi 2-4 m, cabang bagian atas umumnya menggantung, Daun  tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan  pangkal runcing, panjang 2-12 cm, lebar 1-7,5 cm, tumbuh berjejal  diujung ranting. Bunga berdiri sendiri, keluar dari ketiak daun,  letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjangnya 8-16 cm,  mahkota bunga malekuk ke atas. Mahkota bunga bentuknya khas, bercangap  menyirip rangkap dengan taju sempit, berkesan compang-camping, warnanya  merah cerah dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas,  panjangnya 8-9 cm. Bakal buah beruang lima. Perbanyakan dengan stek  batang atau biji.
 |     | 
        Nama Lokal :Kembang Sepatu, kembang wora-wari, kembang  lampu; Kembang enting-enting;
 |  
 
|   |         Putri Malu(Mimosa pudica Linn.) |      |          Sinonim := Mimosa asperata, Blanco.
 |     |        Familia :Mimosaccae
 |     |  |     |     Uraian :Tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat  berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak.  Batang  bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk  lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna  kemerah-merahan).  Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant).   Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.
 |     | 
        Nama Lokal :Putri malu, si kejut, rebah bangun, akan  kaget; Han xiu cao (China).;
 |  
 
|   |         Lidah Buaya(Aloe Vera Linn.) |      |          Sinonim :Aloe barbadensis, Mill. Aloe vulgaris, Lamk.
 |     |        Familia :Liliaceae
 |     |  |     |     Uraian :Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau  ditanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya  agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri  kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga  bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan  (jingga), Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat.  a. Batang     Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena  tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah.   Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang      selanjutnya  menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga muncul dari  batang melalui celah-celah atau ketiak daun.     Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman.  Peremajaan tanaman ini  dilakukan dengan memangkas habis daun dan   batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas  baru atau anakan.  b. Daun     Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita dengan  helaian yang    memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau     keabu-abuan, bersifaat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak  mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat.     Tanaman lidah  buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun  banyak  tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada     waktu  kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing,  permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas        dipinggirnya.  Panjang daun dapat mencapai 50 - 75 cm, dengan berat 0,5 kg - 1 kg, daun  melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.   c. Bunga     Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang  mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun  dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter.  Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.  d. Akar     Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang pendek dan berada di  permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 - 100 cm. Untuk  pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian  atasnya.
 |     | 
        Nama Lokal :Lidah buaya (Indonesia), Crocodiles tongues  (Inggris); Jadam (Malaysia), Salvila (Spanyol), Lu hui (Cina);
 |  
 | 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar