Rabu, 28 Maret 2012

The Click Five - Don't Let Me

I can see your shadow laying in the moonlight
I can feel your heartbeat playing on my right side
Every night I long for this, makin' up what I miss
I can hear you breathing letting out a sad sigh

You try so hard to hide your scars
Always on your guard

Chorus
Don't, don't let me go
Don't make me hold on when you're not
Don't, don't turn away
What can I say so you won't
No don't, don't let me go...

I can see the skyline fading in the distance
Tears are comin' down
I'm trying just to make sense
I don't listen to the radio just the engine and the road
I wonder if my words are makin' any difference

I dream and then it seems to end
But always comes again

Chorus

I'm comin' down
To where you're standing
I need you now or you'll be watchin'
Me hit the ground
With crash landing...

Chorus

Don't let me go...
Don't let me go...

Senin, 19 Maret 2012

Pesan untukmu

Terhitung dari hari ini aku berhenti berharap, aku berhenti menunggu, aku berhenti mengusikmu . Dan, terhitung dari hari ini aku memulai mencintaimu dalam diam . Aku memulai merindukanmu dalam sepi . Aku memulai bertahan dengan rasa ini tanpa kamu mengetahuinya

Rabu, 07 Maret 2012

Dongeng Anak - Asal Mula 12 Shio Bintang

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang dewa. Pada tanggal 31 Desember pagi sebelum tahun baru, Sang Dewa menulis surat kepada binatang2 diseluruh negeri. Angin lalu menyebarkan surat-surat itu ke seluruh negeri.  
Dalam sekejap, para binatang menerima surat2 itu, yang isinya seperti ini:
"Besok pagi di Tahun Baru, aku akan memilih binatang yang paling dahulu datang kesini, dari nomor satu sampai dengan nomor duabelas. Lalu, setiap tahun aku akan mengangkat satu-persatu dari mereka sebagai Jenderal berdasarkan urutan". Tertanda, Dewa.
 
Para bintang sangat bersemangat dan tertarik dengan hal itu. Mereka sangat ingin menjadi Jenderal. Tetapi, ada seekor binatang yang tidak membaca surat semacam ini, yaitu Kucing yang suka bersantai dan tidur. Ia hanya mendengar berita ini dari Tikus. Tikus yang licik menipunya dan memberitahu bahwa mereka harus berkumpul di tempat Dewa lusa tanggal 2 Januari, padahal seharusnya mereka berkumpul besok pagi tanggal 1 Januari.
 
Semua binatang bersemangat dan memikirkan tentang kemenangan, dan mereka semua tidur cepat. Hanya Sapi yang langsung berangkat malam itu juga, karena ia sadar bahwa ia hanya dapat berjalan lambat. Tikus yang licik melihatnya lalu meloncat dan menumpang di punggung Sapi, tapi Sapi tidak menyadari hal itu.
 
Pagi harinya, saat hari masih gelap, Anjing, Monyet, Babi Hutan, Harimau, Naga, Ular, Kelinci, Ayam, Domba dan Kuda semuanya berangkat berlari menuju ketempat Sang Dewa.
 
Saat matahari mulai terbit, yang pertama kali sampai di tampat tinggal Dewa adalah...Sapi. Tapi kemudian Tikus melompat kedepan dan mendarat tepat dihadapan Dewa. Maka Tikus pun menjadi yang pertama.
 
Selamat Tahun Baru Dewa...kata Tikus kepada Dewa.
 
Sapi pun menangis karena kecewa menjadi urutan ke dua.
 
Di belakang mereka, tibalah Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan datang berurutan. Dengan demikian mereka ditetapkan sebagai pemenang satu sampai dengan duabelas sesuai dengan urutan kedatangannya.
Duabelas ekor binatang ini kemudian disebut dengan 12 Shio Bintang.
 
Para binatang itu merayakan kemenangan dan berpesta pora sambil mengelilingi Sang Dewa. Lalu, kucing datang dengan wajah yang sangat marah. Ia mencari Tikus yang telah menipunya sehingga ia datang terlambat. Kucing pun berlari mengejar Tikus kesana kemari.
 
Sejak itu mulailah era Duabelas Shio Binatang, dimulai dari yang pertama tahun Tikus, lalu Sapi, kemudian Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan.
 
Kucing yang tidak berhasil masuk kedalam Dua belas Shio Binatang sampai sekarang masih mengejar Tikus kesana kemari karena telah ditipu.

Dongeng Anak - Asal Mula 12 Shio Bintang

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang dewa. Pada tanggal 31 Desember pagi sebelum tahun baru, Sang Dewa menulis surat kepada binatang2 diseluruh negeri. Angin lalu menyebarkan surat-surat itu ke seluruh negeri.  
Dalam sekejap, para binatang menerima surat2 itu, yang isinya seperti ini:
"Besok pagi di Tahun Baru, aku akan memilih binatang yang paling dahulu datang kesini, dari nomor satu sampai dengan nomor duabelas. Lalu, setiap tahun aku akan mengangkat satu-persatu dari mereka sebagai Jenderal berdasarkan urutan". Tertanda, Dewa.
 
Para bintang sangat bersemangat dan tertarik dengan hal itu. Mereka sangat ingin menjadi Jenderal. Tetapi, ada seekor binatang yang tidak membaca surat semacam ini, yaitu Kucing yang suka bersantai dan tidur. Ia hanya mendengar berita ini dari Tikus. Tikus yang licik menipunya dan memberitahu bahwa mereka harus berkumpul di tempat Dewa lusa tanggal 2 Januari, padahal seharusnya mereka berkumpul besok pagi tanggal 1 Januari.
 
Semua binatang bersemangat dan memikirkan tentang kemenangan, dan mereka semua tidur cepat. Hanya Sapi yang langsung berangkat malam itu juga, karena ia sadar bahwa ia hanya dapat berjalan lambat. Tikus yang licik melihatnya lalu meloncat dan menumpang di punggung Sapi, tapi Sapi tidak menyadari hal itu.
 
Pagi harinya, saat hari masih gelap, Anjing, Monyet, Babi Hutan, Harimau, Naga, Ular, Kelinci, Ayam, Domba dan Kuda semuanya berangkat berlari menuju ketempat Sang Dewa.
 
Saat matahari mulai terbit, yang pertama kali sampai di tampat tinggal Dewa adalah...Sapi. Tapi kemudian Tikus melompat kedepan dan mendarat tepat dihadapan Dewa. Maka Tikus pun menjadi yang pertama.
 
Selamat Tahun Baru Dewa...kata Tikus kepada Dewa.
 
Sapi pun menangis karena kecewa menjadi urutan ke dua.
 
Di belakang mereka, tibalah Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan datang berurutan. Dengan demikian mereka ditetapkan sebagai pemenang satu sampai dengan duabelas sesuai dengan urutan kedatangannya.
Duabelas ekor binatang ini kemudian disebut dengan 12 Shio Bintang.
 
Para binatang itu merayakan kemenangan dan berpesta pora sambil mengelilingi Sang Dewa. Lalu, kucing datang dengan wajah yang sangat marah. Ia mencari Tikus yang telah menipunya sehingga ia datang terlambat. Kucing pun berlari mengejar Tikus kesana kemari.
 
Sejak itu mulailah era Duabelas Shio Binatang, dimulai dari yang pertama tahun Tikus, lalu Sapi, kemudian Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan.
 
Kucing yang tidak berhasil masuk kedalam Dua belas Shio Binatang sampai sekarang masih mengejar Tikus kesana kemari karena telah ditipu.

Dongeng Anak - Asal Mula 12 Shio Bintang

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang dewa. Pada tanggal 31 Desember pagi sebelum tahun baru, Sang Dewa menulis surat kepada binatang2 diseluruh negeri. Angin lalu menyebarkan surat-surat itu ke seluruh negeri.  
Dalam sekejap, para binatang menerima surat2 itu, yang isinya seperti ini:
"Besok pagi di Tahun Baru, aku akan memilih binatang yang paling dahulu datang kesini, dari nomor satu sampai dengan nomor duabelas. Lalu, setiap tahun aku akan mengangkat satu-persatu dari mereka sebagai Jenderal berdasarkan urutan". Tertanda, Dewa.
 
Para bintang sangat bersemangat dan tertarik dengan hal itu. Mereka sangat ingin menjadi Jenderal. Tetapi, ada seekor binatang yang tidak membaca surat semacam ini, yaitu Kucing yang suka bersantai dan tidur. Ia hanya mendengar berita ini dari Tikus. Tikus yang licik menipunya dan memberitahu bahwa mereka harus berkumpul di tempat Dewa lusa tanggal 2 Januari, padahal seharusnya mereka berkumpul besok pagi tanggal 1 Januari.
 
Semua binatang bersemangat dan memikirkan tentang kemenangan, dan mereka semua tidur cepat. Hanya Sapi yang langsung berangkat malam itu juga, karena ia sadar bahwa ia hanya dapat berjalan lambat. Tikus yang licik melihatnya lalu meloncat dan menumpang di punggung Sapi, tapi Sapi tidak menyadari hal itu.
 
Pagi harinya, saat hari masih gelap, Anjing, Monyet, Babi Hutan, Harimau, Naga, Ular, Kelinci, Ayam, Domba dan Kuda semuanya berangkat berlari menuju ketempat Sang Dewa.
 
Saat matahari mulai terbit, yang pertama kali sampai di tampat tinggal Dewa adalah...Sapi. Tapi kemudian Tikus melompat kedepan dan mendarat tepat dihadapan Dewa. Maka Tikus pun menjadi yang pertama.
 
Selamat Tahun Baru Dewa...kata Tikus kepada Dewa.
 
Sapi pun menangis karena kecewa menjadi urutan ke dua.
 
Di belakang mereka, tibalah Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan datang berurutan. Dengan demikian mereka ditetapkan sebagai pemenang satu sampai dengan duabelas sesuai dengan urutan kedatangannya.
Duabelas ekor binatang ini kemudian disebut dengan 12 Shio Bintang.
 
Para binatang itu merayakan kemenangan dan berpesta pora sambil mengelilingi Sang Dewa. Lalu, kucing datang dengan wajah yang sangat marah. Ia mencari Tikus yang telah menipunya sehingga ia datang terlambat. Kucing pun berlari mengejar Tikus kesana kemari.
 
Sejak itu mulailah era Duabelas Shio Binatang, dimulai dari yang pertama tahun Tikus, lalu Sapi, kemudian Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan.
 
Kucing yang tidak berhasil masuk kedalam Dua belas Shio Binatang sampai sekarang masih mengejar Tikus kesana kemari karena telah ditipu.

Dongeng Anak - Si Kancil dan Siput

Pada suatu hari si kancil nampak ngantuk sekali. Matanya serasa berat sekali untuk dibuka. “Aaa....rrrrgh”, si kancil nampak sesekali menguap. Karena hari itu cukup cerah, si kancil merasa rugi jika menyia-nyiakannya. Ia mulai berjalan-jalan menelusuri hutan untuk mengusir rasa kantuknya. Sampai di atas sebuah bukit, si Kancil berteriak dengan sombongnya, “Wahai penduduk hutan, akulah hewan yang paling cerdas, cerdik dan pintar di hutan ini. Tidak ada yang bisa menandingi kecerdasan dan kepintaranku”.
Sambil membusungkan dadanya, si Kancil pun mulai berjalan menuruni bukit. Ketika sampai di sungai, ia bertemu dengan seekor siput. “Hai kancil !”, sapa si siput. “Kenapa kamu teriak-teriak? Apakah kamu sedang bergembira?”, tanya si siput. “Tidak, aku hanya ingin memberitahukan pada semua penghuni hutan kalau aku ini hewan yang paling cerdas, cerdik dan pintar”, jawab si kancil dengan sombongnya.
Siput“Sombong sekali kamu Kancil, akulah hewan yang paling cerdik di hutan ini”, kata si Siput. “Hahahaha......., mana mungkin” ledek Kancil. “Untuk membuktikannya, bagaimana kalau besok pagi kita lomba lari?”, tantang si Siput. “Baiklah, aku terima tantanganmu”, jawab si Kancil. Akhirnya mereka berdua setuju untuk mengadakan perlombaan lari besok pagi.
Setelah si Kancil pergi, si siput segera mengumpulkan teman-temannya. Ia meminta tolong agar teman-temannya berbaris dan bersembunyi di jalur perlombaan, dan menjawab kalau si kancil memanggil.
Akhirnya hari yang dinanti sudah tiba, kancil dan siput pun sudah siap untuk lomba lari. “Apakah kau sudah siap untuk berlomba lari denganku”, tanya si kancil. “Tentu saja sudah, dan aku pasti menang”, jawab si siput. Kemudian si siput mempersilahkan kancil untuk berlari dahulu dan memanggilnya untuk memastikan sudah sampai mana si siput.
Kancil berjalan dengan santai, dan merasa yakin kalau dia akan menang. Setelah beberapa langkah, si kancil mencoba untuk memanggil si siput. “Siput....sudah sampai mana kamu?”, teriak si kancil. “Aku ada di depanmu!”, teriak si siput. Kancil terheran-heran, dan segera mempercepat langkahnya. Kemudian ia memanggil si siput lagi, dan si siput menjawab dengan kata yang sama.”Aku ada didepanmu!”
Akhirnya si kancil berlari, tetapi tiap ia panggil si siput, ia selalu muncul dan berkata kalau dia ada depan kancil. Keringatnya bercucuran, kakinya terasa lemas dan nafasnya tersengal-sengal.
Kancil berlari terus, sampai akhirnya dia melihat garis finish. Wajah kancil sangat gembira sekali, karena waktu dia memanggil siput, sudah tidak ada jawaban lagi. Kancil merasa bahwa dialah pemenang dari perlombaan lari itu.
Betapa terkejutnya si kancil, karena dia melihat si siput sudah duduk di batu dekat garis finish. “Hai kancil, kenapa kamu lama sekali? Aku sudah sampai dari tadi!”, teriak si siput. Dengan menundukkan kepala, si kancil menghampiri si siput dan mengakui kekalahannya. “Makanya jangan sombong, kamu memang cerdik dan pandai, tetapi kamu bukanlah yang terpandai dan cerdik”, kata si siput. “Iya, maafkan aku siput, aku tidak akan sombong lagi”, kata si kancil.

Dongeng Anak - Raja Yang Bodoh

Dahulu kala, ada seorang raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan baju-baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk memandangi dirinya sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang dan malam hari!! 

Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai pembuat baju yang hebat. Mereka mengaku bahwa mereka pandai menenun dan membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus, sampai-sampai kain yang mereka pakai untuk membuat baju tidak akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.  

Ketika raja mendengar hal itu, dia sangat tertarik. “Itu bagus, aku bisa tahu siapa saja yang bodoh dan siapa saja yang pintar di kerajaan ini.” Pikirnya. Raja segera memerintah kedua orang itu untuk membuatkan baju baru untuk dirinya, menggunakan bahan kain istimewa itu. Mereka diberi sebuah ruangan khusus di istana, beserta benang-benang emas yang mereka minta. Kedua penipu itu menyembunyikan benang-benang emas yang mereka terima, kemudian berpura-pura sedang bekerja keras untuk membuat sebuah baju. 

Beberapa hari kemudian, raja yang tidak sabar mengutus menteri nya untuk menengok baju istimewa yang sedang dibuat itu. Ketika menteri mengunjungi para penipu yang menyamar itu, ia pun kebingungan. “Aku tidak melihat apa pun disini” pikirnya. Akan tetapi menteri itu tidak mau mengakuinya karena tidak ingin dianggap bodoh. Maka ia pun memuji kedua penipu itu dan mengatakan bahwa baju yang mereka buat sangat indah. Setelah menteri keluar dari ruangan itu, kedua penipu tertawa terbahak-bahak. 

Tak lama kemudian sang raja datang untuk melihat sendiri. Dia berusaha melihat keseluruh ruangan, tapi ia tidak melihat apa pun. Namun, karena tidak ingin dianggap bodoh, raja pun berpura-pura bisa melihat baju yang istimewa itu dan berkata, “Baju yang sangat indah, aku tidak sabar ingin segera memakainya” 

Keesokan harinya adalah hari dimana sang raja akan mengenakan baju barunya pada acara pawai keliling kota. Kedua penipu yang menyamar telah berpamitan dan pergi dengan alasan akan membuatkan baju untuk raja dari kerajaan-kerajaan lain. Tentu saja, mereka tidak lupa membawa benang-benang emas yang telah mereka sembunyikan, beserta uang emas upah membuat baju. 

Saat raja memakai baju barunya, ia tetap saja tidak bisa melihat baju itu, dan ia merasa kedinginan. Tapi karena tidak ingin dibilang bodoh, raja pun berputar-putar di depan cermin dan mengagumi baju barunya, walaupun ia tidak melihat apa-apa. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat indah, karena mereka juga tidak ingin dianggap bodoh.

Seluruh rakyat telah mendengat bahwa raja akan mengenakan baju baru sang spesial hari itu. Saat sang raja muncul, semuanya terkejut. Akan tetapi mereka juga telah mendengar kabar bahwa baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh orang yang pintar saja, dan karena mereka tidak ingin dianggap bodoh, mereka pun berseru-seru memuji sang raja.  

Mendadak terdengar suara anak kecil berteriak, “tetapi, dia kan tidak pakai baju, sang raja telanjang!” Semua terdiam. Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-buru ia berjalan kembali ke istana.

Dongeng Anak - Raja Yang Bodoh

Dahulu kala, ada seorang raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan baju-baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk memandangi dirinya sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang dan malam hari!! 

Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai pembuat baju yang hebat. Mereka mengaku bahwa mereka pandai menenun dan membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus, sampai-sampai kain yang mereka pakai untuk membuat baju tidak akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.  

Ketika raja mendengar hal itu, dia sangat tertarik. “Itu bagus, aku bisa tahu siapa saja yang bodoh dan siapa saja yang pintar di kerajaan ini.” Pikirnya. Raja segera memerintah kedua orang itu untuk membuatkan baju baru untuk dirinya, menggunakan bahan kain istimewa itu. Mereka diberi sebuah ruangan khusus di istana, beserta benang-benang emas yang mereka minta. Kedua penipu itu menyembunyikan benang-benang emas yang mereka terima, kemudian berpura-pura sedang bekerja keras untuk membuat sebuah baju. 

Beberapa hari kemudian, raja yang tidak sabar mengutus menteri nya untuk menengok baju istimewa yang sedang dibuat itu. Ketika menteri mengunjungi para penipu yang menyamar itu, ia pun kebingungan. “Aku tidak melihat apa pun disini” pikirnya. Akan tetapi menteri itu tidak mau mengakuinya karena tidak ingin dianggap bodoh. Maka ia pun memuji kedua penipu itu dan mengatakan bahwa baju yang mereka buat sangat indah. Setelah menteri keluar dari ruangan itu, kedua penipu tertawa terbahak-bahak. 

Tak lama kemudian sang raja datang untuk melihat sendiri. Dia berusaha melihat keseluruh ruangan, tapi ia tidak melihat apa pun. Namun, karena tidak ingin dianggap bodoh, raja pun berpura-pura bisa melihat baju yang istimewa itu dan berkata, “Baju yang sangat indah, aku tidak sabar ingin segera memakainya” 

Keesokan harinya adalah hari dimana sang raja akan mengenakan baju barunya pada acara pawai keliling kota. Kedua penipu yang menyamar telah berpamitan dan pergi dengan alasan akan membuatkan baju untuk raja dari kerajaan-kerajaan lain. Tentu saja, mereka tidak lupa membawa benang-benang emas yang telah mereka sembunyikan, beserta uang emas upah membuat baju. 

Saat raja memakai baju barunya, ia tetap saja tidak bisa melihat baju itu, dan ia merasa kedinginan. Tapi karena tidak ingin dibilang bodoh, raja pun berputar-putar di depan cermin dan mengagumi baju barunya, walaupun ia tidak melihat apa-apa. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat indah, karena mereka juga tidak ingin dianggap bodoh.

Seluruh rakyat telah mendengat bahwa raja akan mengenakan baju baru sang spesial hari itu. Saat sang raja muncul, semuanya terkejut. Akan tetapi mereka juga telah mendengar kabar bahwa baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh orang yang pintar saja, dan karena mereka tidak ingin dianggap bodoh, mereka pun berseru-seru memuji sang raja.  

Mendadak terdengar suara anak kecil berteriak, “tetapi, dia kan tidak pakai baju, sang raja telanjang!” Semua terdiam. Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-buru ia berjalan kembali ke istana.

Dongeng Anak - Raja Yang Bodoh

Dahulu kala, ada seorang raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan baju-baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk memandangi dirinya sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang dan malam hari!! 

Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai pembuat baju yang hebat. Mereka mengaku bahwa mereka pandai menenun dan membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus, sampai-sampai kain yang mereka pakai untuk membuat baju tidak akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.  

Ketika raja mendengar hal itu, dia sangat tertarik. “Itu bagus, aku bisa tahu siapa saja yang bodoh dan siapa saja yang pintar di kerajaan ini.” Pikirnya. Raja segera memerintah kedua orang itu untuk membuatkan baju baru untuk dirinya, menggunakan bahan kain istimewa itu. Mereka diberi sebuah ruangan khusus di istana, beserta benang-benang emas yang mereka minta. Kedua penipu itu menyembunyikan benang-benang emas yang mereka terima, kemudian berpura-pura sedang bekerja keras untuk membuat sebuah baju. 

Beberapa hari kemudian, raja yang tidak sabar mengutus menteri nya untuk menengok baju istimewa yang sedang dibuat itu. Ketika menteri mengunjungi para penipu yang menyamar itu, ia pun kebingungan. “Aku tidak melihat apa pun disini” pikirnya. Akan tetapi menteri itu tidak mau mengakuinya karena tidak ingin dianggap bodoh. Maka ia pun memuji kedua penipu itu dan mengatakan bahwa baju yang mereka buat sangat indah. Setelah menteri keluar dari ruangan itu, kedua penipu tertawa terbahak-bahak. 

Tak lama kemudian sang raja datang untuk melihat sendiri. Dia berusaha melihat keseluruh ruangan, tapi ia tidak melihat apa pun. Namun, karena tidak ingin dianggap bodoh, raja pun berpura-pura bisa melihat baju yang istimewa itu dan berkata, “Baju yang sangat indah, aku tidak sabar ingin segera memakainya” 

Keesokan harinya adalah hari dimana sang raja akan mengenakan baju barunya pada acara pawai keliling kota. Kedua penipu yang menyamar telah berpamitan dan pergi dengan alasan akan membuatkan baju untuk raja dari kerajaan-kerajaan lain. Tentu saja, mereka tidak lupa membawa benang-benang emas yang telah mereka sembunyikan, beserta uang emas upah membuat baju. 

Saat raja memakai baju barunya, ia tetap saja tidak bisa melihat baju itu, dan ia merasa kedinginan. Tapi karena tidak ingin dibilang bodoh, raja pun berputar-putar di depan cermin dan mengagumi baju barunya, walaupun ia tidak melihat apa-apa. Semua pegawai kerajaan juga mengatakan bahwa baju baru itu sangat indah, karena mereka juga tidak ingin dianggap bodoh.

Seluruh rakyat telah mendengat bahwa raja akan mengenakan baju baru sang spesial hari itu. Saat sang raja muncul, semuanya terkejut. Akan tetapi mereka juga telah mendengar kabar bahwa baju baru yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh orang yang pintar saja, dan karena mereka tidak ingin dianggap bodoh, mereka pun berseru-seru memuji sang raja.  

Mendadak terdengar suara anak kecil berteriak, “tetapi, dia kan tidak pakai baju, sang raja telanjang!” Semua terdiam. Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-buru ia berjalan kembali ke istana.

Dongeng Anak - Raksasa Yang Egois

Dahulu kala, ada sebuah taman yang sangat luas dan cantik, milik seorang raksasa. Taman itu sangat indah dengan rumput yang hijau dan lembut, bunga-bunga yang cantik, dan puluhan pohon yang berbuah lebat.

Setiap siang, anak-anak masuk ke dalam taman itu untuk bermain dan mendengarkan burung-burung berkicau merdu dari pohon-pohon.  

Raksasa marahRaksasa sedang pergi selama 5 tahun mengunjungi keluarganya di negeri lain. Sekarang, dia kembali ke rumahnya, sebuah rumah yang sangat besar dengan taman di depannya.  Saat tiba di taman, ia melihat anak-anak sedang bermain disana. Raksasa lalu memarahi mereka, “Apa yang kalian lakukan disini? Pergi! Ini taman milikku!” Anak-anak yang ketakutan berlari meninggalkan taman itu.  

Karena tidak ingin ada orang lain yang ikut menikmati keindahan tamannya lagi, raksasa lalu membangun tembok yang tinggi mengelilingi taman itu, dan memadang tulisan “Yang masuk tanpa ijin akan dihukum!” Anak-anak kehilangan taman itu. Sesekali mereka memanjat dan melongok melewati tembok yang tinggi, memandangi taman itu dan dengan sedihnya membicarakan permainan-permainan yang dulu mereka lakukan disana. 

Hari demi hari berlalu. Bunga-bunga di taman itu tidak lagi bermekaran. Burung-burung tidak lagi berkicau dan pohon-pohon berhenti berbuah. Rumput dan daun-daun yang dulunya subur dan hijau kini menjadi kering dan berwarna coklat.  Raksasa tidak mengerti mengapa taman miliknya menjadi tidak indah lagi. 

Pada suatu pagi, raksasa mendengar suara musik yang mengalun. Ternyata itu adalah suara kicauan burung di luar jendelanya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia mendengar kicauan burung yang indah seperti itu.  

Raksasa mendekat ke jendela dan mendengarkan kicauan burung itu dengan sedih. “Apa yang terjadi dengan tamanku? Aku berharap tamanku bisa menjadi indah seperti dulu, dengan burung-burung yang berkicau merdu seperti kamu.” kata raksasa kepada burung itu.  Burung itu terbang mendekati raksasa dan berkata “Tamanmu tidak akan sama lagi tanpa kehadiran anak-anak itu. Tamanmu merindukan gelak tawa dan suara anak-anak yang riang. Pohon, bunga-bunga, rumput, dan kami para burung menginginkan kehadiran anak-anak yang menjadikan tempat ini kembali penuh keceriaan.” 

Raksasa menyadari kesalahannya. Selama ini ia terlalu egois, dan akibatnya ia hidup sendirian dan merasa kesepian.  

Raksasa pun mengambil palu besar dan menghancurkan tembok yang mengelilingi tamannya. Dibuangnya tulisan peringatan yang dipasangnya dulu, dan dipanggilnya anak-anak untuk bermain di taman.  Awalnya anak-anak merasa takut. Akan tetapi ketika mereka melihat wajah raksasa yang sekarang menjadi ramah, mereka mengikutinya ke taman untuk bermain disana. Lagipula, anak-anak itu juga rindu bermain di taman itu. 

Taman milik raksasa itu pun kembali penuh dengan anak-anak yang bermain gembira. Bunga-bunga pun kembali bermekaran diantara rerumputan yang hijau. Daun-daun dan buah-buahan memenuhi pohon-pohon, beserta burung-burung yang berkicau dengan merdu.  

Raksasa berkata kepada anak-anak, “Sekarang, tamanku adalah taman milik kalian juga.” Sekarang raksasa tidak hanya memiliki sebuah taman yang indah, tetapi ia juga memiliki banyak teman-teman kecil yang ceria. 

Dongeng Anak - Raksasa Yang Egois

Dahulu kala, ada sebuah taman yang sangat luas dan cantik, milik seorang raksasa. Taman itu sangat indah dengan rumput yang hijau dan lembut, bunga-bunga yang cantik, dan puluhan pohon yang berbuah lebat.

Setiap siang, anak-anak masuk ke dalam taman itu untuk bermain dan mendengarkan burung-burung berkicau merdu dari pohon-pohon.  

Raksasa marahRaksasa sedang pergi selama 5 tahun mengunjungi keluarganya di negeri lain. Sekarang, dia kembali ke rumahnya, sebuah rumah yang sangat besar dengan taman di depannya.  Saat tiba di taman, ia melihat anak-anak sedang bermain disana. Raksasa lalu memarahi mereka, “Apa yang kalian lakukan disini? Pergi! Ini taman milikku!” Anak-anak yang ketakutan berlari meninggalkan taman itu.  

Karena tidak ingin ada orang lain yang ikut menikmati keindahan tamannya lagi, raksasa lalu membangun tembok yang tinggi mengelilingi taman itu, dan memadang tulisan “Yang masuk tanpa ijin akan dihukum!” Anak-anak kehilangan taman itu. Sesekali mereka memanjat dan melongok melewati tembok yang tinggi, memandangi taman itu dan dengan sedihnya membicarakan permainan-permainan yang dulu mereka lakukan disana. 

Hari demi hari berlalu. Bunga-bunga di taman itu tidak lagi bermekaran. Burung-burung tidak lagi berkicau dan pohon-pohon berhenti berbuah. Rumput dan daun-daun yang dulunya subur dan hijau kini menjadi kering dan berwarna coklat.  Raksasa tidak mengerti mengapa taman miliknya menjadi tidak indah lagi. 

Pada suatu pagi, raksasa mendengar suara musik yang mengalun. Ternyata itu adalah suara kicauan burung di luar jendelanya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia mendengar kicauan burung yang indah seperti itu.  

Raksasa mendekat ke jendela dan mendengarkan kicauan burung itu dengan sedih. “Apa yang terjadi dengan tamanku? Aku berharap tamanku bisa menjadi indah seperti dulu, dengan burung-burung yang berkicau merdu seperti kamu.” kata raksasa kepada burung itu.  Burung itu terbang mendekati raksasa dan berkata “Tamanmu tidak akan sama lagi tanpa kehadiran anak-anak itu. Tamanmu merindukan gelak tawa dan suara anak-anak yang riang. Pohon, bunga-bunga, rumput, dan kami para burung menginginkan kehadiran anak-anak yang menjadikan tempat ini kembali penuh keceriaan.” 

Raksasa menyadari kesalahannya. Selama ini ia terlalu egois, dan akibatnya ia hidup sendirian dan merasa kesepian.  

Raksasa pun mengambil palu besar dan menghancurkan tembok yang mengelilingi tamannya. Dibuangnya tulisan peringatan yang dipasangnya dulu, dan dipanggilnya anak-anak untuk bermain di taman.  Awalnya anak-anak merasa takut. Akan tetapi ketika mereka melihat wajah raksasa yang sekarang menjadi ramah, mereka mengikutinya ke taman untuk bermain disana. Lagipula, anak-anak itu juga rindu bermain di taman itu. 

Taman milik raksasa itu pun kembali penuh dengan anak-anak yang bermain gembira. Bunga-bunga pun kembali bermekaran diantara rerumputan yang hijau. Daun-daun dan buah-buahan memenuhi pohon-pohon, beserta burung-burung yang berkicau dengan merdu.  

Raksasa berkata kepada anak-anak, “Sekarang, tamanku adalah taman milik kalian juga.” Sekarang raksasa tidak hanya memiliki sebuah taman yang indah, tetapi ia juga memiliki banyak teman-teman kecil yang ceria. 

Dongeng Anak - Putri Tidur

Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri.

Raja dan Ratu mengundang tujuh peri untuk datang dan memberkati Puteri yang baru saja lahir itu.

Dalam acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada para peri itu, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri.

Peri pertama mengatakan “Kamu akan menjadi Puteri tercantik di dunia.”Peri kedua mengatakan “Kamu akan menjadi seorang Puteri yang periang.”Peri ketiga mengatakan “Kamu akan selalu mendapatkan banyak kasih sayang.”Peri keempat mengatakan “Kamu akan dapat menari dengan sangat anggun.”Peri kelima mengatakan “Kamu akan dapat bernyanyi dengan sangat merdu.”
Peri keenam mengatakan “Kamu akan sangat pintar memainkan alat musik.”

Tiba2 datang peri tua ke tengah acara itu. Ia sangat marah karena tidak diundang. Semua orang memang sudah lama tidak pernah melihat peri tua itu, dan mengira bahwa ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan itu.

Peri tua yang marah itu mendekati sang Puteri dan mengutuknya “Jarimu akan tertusuk jarum pintal dan kamu akan mati!” dan kemudian peri tua itu pun menghilang.

Semua orang sangat terkejut. Ratu pun mulai menangis.

Peri ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan berkatnya “Aku tidak bisa membatalkan kutukan, tapi aku dapat memberikan berkatku supaya Puteri tidak akan mati karena terkena jarum pintal, melainkan hanya tertidur pulas selama seratus tahun. Setelah seratus tahun, seorang Pangeran tampan akan datang untuk membangunkannya.”

Raja dan Ratu merasa sedikit lega mendengarnya. Mereka lalu mengeluarkan peraturan baru bahwa di kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu pun. Mereka menyita dan menghancurkan semua alat pintal yang ada di kerajaan itu demi selamatan sang Puteri. Pada suatu hari disaat Puteri berusia 18 tahun, Raja dan Ratu pergi sepanjang hari.

Karena kesepian, sang Puteri berjalan-jalan menjelajahi istana dan sampai di sebuah loteng. Disana ia menjumpai seorang wanita tua yang sedang memintal benang menggunakan alat pintal.  Karena belum pernah melihat alat pintal, sang Puteri sangat tertarik dan ingin mencoba. 

Wanita tua itu sebenarnya adalah peri tua jahat yang dulu mengutuknya. Saat sang Puteri mencoba alat pintal itu, ia pun dengan sengaja menusukkan jarum pintal ke tangan sang Puteri.  

Sang Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena kutukan. Peri tua jahat tertawa puas dan menghilang dalam kegelapan. 

Saat Raja dan Ratu kembali, mereka dan seluruh pegawai kerajaan kebingungan mencari sang Puteri. Saat mereka menemukannya, Raja tersadar bahwa kutukan peri tua jahat telah menjadi kenyataan. Sang Puteri lalu dibawa ke kamarnya dan dibaringkan di tempat tidurnya. Raja lalu mengirimkan kabar mengenai peristiwa itu ke peri ketujuh yang baik hati. 

Peri ketujuh yang baik hati lalu bergegas ke istana. Ia memutuskan untuk menidurkan semua orang di kerajaan itu supaya kelak saat kutukan sang Puteri berakhir mereka semua akan bangun bersama-sama.  

Dalam waktu singkat pohon-pohon besar dan semak belukar yang lebat dan berduri tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, sehingga sangat sulit bagi siapapun untuk menerobosnya. Bahkan puncak-puncak istana pun hanya dapat terlihat ujungnya saja. Karena menjadi sangat tertutup, sang Puteri dan seluruh kerajaan menjadi aman, walaupun mereka semua tertidur.  

Setelah masa seratus tahun berakhir, seorang Pangeran tampan yang kebetulan sedang berburu di dekat wilayah kerajaan itu melihat pucuk-pucuk istana itu. Ia sudah banyak mendengar cerita tentang kerajaan itu, antara lain tentang istana yang dianggap berhantu, para penyihir, dan cerita-cerita lain yang sangat menyeramkan yang sebenarnya tidak benar.  

Karena penasaran, saat kembali dari berburu sang Pangeran mencari orang tua yang paling bijaksana dan pintar di kerajaan untuk menanyakan tentang kerajaan tetangga yang penuh misteri itu. 

Orang tua yang bijaksana itu lalu bercerita bahwa menurut leluhurnya, di dalam istana di kerajaan yang misterius itu terbaring seorang Puteri yang paling cantik di dunia, yang tertidur karena terkena kutukan dari peri tua jahat. Sang Puteri akan terus tidur hingga ada seorang Pangeran yang datang untuk membangunkannya.  

Pangeran tampan yang pemberani itu lalu bergegas berangkat menuju kerajaan misterius itu. Ia berniat untuk menyelamatkan sang Puteri. Sang Pangeran berjuang menembus semak belukar dan pepohonan untuk dapat mencapai kedalam wilayah kerajaan yang misterius itu. 

Sesampainya disana, ia melihat banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang terbaring dimana-mana. Tetapi mereka tidak mati, sepertinya mereka hanya tertidur sangat nyenyak.  Pangeran lalu masuk ke dalam istana. Disana ia pun melihat seluruh pegawai kerajaan yang tertidur pulas. 

Dongeng Puteri TidurSetelah berjalan-jalan menjelajahi istana itu, sang Pangeran berhasil menemukan sang Puteri di sebuah kamar. Sang Pangeran terpesona oleh kecantikan sang Puteri. Pangeran pun berlutut dan memegang tangan sang Puteri. Saat itulah kutukan berakhir dan sang Puteri membuka matanya. Ia menyambut sang Pangeran yang telah lama ia tunggu dengan bahagia.

Dalam waktu yang bersamaan seluruh penghuni istana dan seluruh kerajaan terbangun. Semak belukar dan pepohonan menghilang. Semua orang kembali mengerjakan urusan mereka masing-masing. Raja dan Ratu juga terbangun dan segera menyambut sang Pangeran dari kerajaan tetangga itu.

Tak lama kemudian, sang Puteri dan sang Pangeran tampan menikah. Mereka lalu hidup berbahagia selamanya.

Dongeng Anak - Putri Tidur

Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri.

Raja dan Ratu mengundang tujuh peri untuk datang dan memberkati Puteri yang baru saja lahir itu.

Dalam acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada para peri itu, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri.

Peri pertama mengatakan “Kamu akan menjadi Puteri tercantik di dunia.”Peri kedua mengatakan “Kamu akan menjadi seorang Puteri yang periang.”Peri ketiga mengatakan “Kamu akan selalu mendapatkan banyak kasih sayang.”Peri keempat mengatakan “Kamu akan dapat menari dengan sangat anggun.”Peri kelima mengatakan “Kamu akan dapat bernyanyi dengan sangat merdu.”
Peri keenam mengatakan “Kamu akan sangat pintar memainkan alat musik.”

Tiba2 datang peri tua ke tengah acara itu. Ia sangat marah karena tidak diundang. Semua orang memang sudah lama tidak pernah melihat peri tua itu, dan mengira bahwa ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan itu.

Peri tua yang marah itu mendekati sang Puteri dan mengutuknya “Jarimu akan tertusuk jarum pintal dan kamu akan mati!” dan kemudian peri tua itu pun menghilang.

Semua orang sangat terkejut. Ratu pun mulai menangis.

Peri ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan berkatnya “Aku tidak bisa membatalkan kutukan, tapi aku dapat memberikan berkatku supaya Puteri tidak akan mati karena terkena jarum pintal, melainkan hanya tertidur pulas selama seratus tahun. Setelah seratus tahun, seorang Pangeran tampan akan datang untuk membangunkannya.”

Raja dan Ratu merasa sedikit lega mendengarnya. Mereka lalu mengeluarkan peraturan baru bahwa di kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu pun. Mereka menyita dan menghancurkan semua alat pintal yang ada di kerajaan itu demi selamatan sang Puteri. Pada suatu hari disaat Puteri berusia 18 tahun, Raja dan Ratu pergi sepanjang hari.

Karena kesepian, sang Puteri berjalan-jalan menjelajahi istana dan sampai di sebuah loteng. Disana ia menjumpai seorang wanita tua yang sedang memintal benang menggunakan alat pintal.  Karena belum pernah melihat alat pintal, sang Puteri sangat tertarik dan ingin mencoba. 

Wanita tua itu sebenarnya adalah peri tua jahat yang dulu mengutuknya. Saat sang Puteri mencoba alat pintal itu, ia pun dengan sengaja menusukkan jarum pintal ke tangan sang Puteri.  

Sang Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena kutukan. Peri tua jahat tertawa puas dan menghilang dalam kegelapan. 

Saat Raja dan Ratu kembali, mereka dan seluruh pegawai kerajaan kebingungan mencari sang Puteri. Saat mereka menemukannya, Raja tersadar bahwa kutukan peri tua jahat telah menjadi kenyataan. Sang Puteri lalu dibawa ke kamarnya dan dibaringkan di tempat tidurnya. Raja lalu mengirimkan kabar mengenai peristiwa itu ke peri ketujuh yang baik hati. 

Peri ketujuh yang baik hati lalu bergegas ke istana. Ia memutuskan untuk menidurkan semua orang di kerajaan itu supaya kelak saat kutukan sang Puteri berakhir mereka semua akan bangun bersama-sama.  

Dalam waktu singkat pohon-pohon besar dan semak belukar yang lebat dan berduri tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, sehingga sangat sulit bagi siapapun untuk menerobosnya. Bahkan puncak-puncak istana pun hanya dapat terlihat ujungnya saja. Karena menjadi sangat tertutup, sang Puteri dan seluruh kerajaan menjadi aman, walaupun mereka semua tertidur.  

Setelah masa seratus tahun berakhir, seorang Pangeran tampan yang kebetulan sedang berburu di dekat wilayah kerajaan itu melihat pucuk-pucuk istana itu. Ia sudah banyak mendengar cerita tentang kerajaan itu, antara lain tentang istana yang dianggap berhantu, para penyihir, dan cerita-cerita lain yang sangat menyeramkan yang sebenarnya tidak benar.  

Karena penasaran, saat kembali dari berburu sang Pangeran mencari orang tua yang paling bijaksana dan pintar di kerajaan untuk menanyakan tentang kerajaan tetangga yang penuh misteri itu. 

Orang tua yang bijaksana itu lalu bercerita bahwa menurut leluhurnya, di dalam istana di kerajaan yang misterius itu terbaring seorang Puteri yang paling cantik di dunia, yang tertidur karena terkena kutukan dari peri tua jahat. Sang Puteri akan terus tidur hingga ada seorang Pangeran yang datang untuk membangunkannya.  

Pangeran tampan yang pemberani itu lalu bergegas berangkat menuju kerajaan misterius itu. Ia berniat untuk menyelamatkan sang Puteri. Sang Pangeran berjuang menembus semak belukar dan pepohonan untuk dapat mencapai kedalam wilayah kerajaan yang misterius itu. 

Sesampainya disana, ia melihat banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang terbaring dimana-mana. Tetapi mereka tidak mati, sepertinya mereka hanya tertidur sangat nyenyak.  Pangeran lalu masuk ke dalam istana. Disana ia pun melihat seluruh pegawai kerajaan yang tertidur pulas. 

Dongeng Puteri TidurSetelah berjalan-jalan menjelajahi istana itu, sang Pangeran berhasil menemukan sang Puteri di sebuah kamar. Sang Pangeran terpesona oleh kecantikan sang Puteri. Pangeran pun berlutut dan memegang tangan sang Puteri. Saat itulah kutukan berakhir dan sang Puteri membuka matanya. Ia menyambut sang Pangeran yang telah lama ia tunggu dengan bahagia.

Dalam waktu yang bersamaan seluruh penghuni istana dan seluruh kerajaan terbangun. Semak belukar dan pepohonan menghilang. Semua orang kembali mengerjakan urusan mereka masing-masing. Raja dan Ratu juga terbangun dan segera menyambut sang Pangeran dari kerajaan tetangga itu.

Tak lama kemudian, sang Puteri dan sang Pangeran tampan menikah. Mereka lalu hidup berbahagia selamanya.

Dongeng Anak - Putri Tidur

Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri.

Raja dan Ratu mengundang tujuh peri untuk datang dan memberkati Puteri yang baru saja lahir itu.

Dalam acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada para peri itu, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri.

Peri pertama mengatakan “Kamu akan menjadi Puteri tercantik di dunia.”Peri kedua mengatakan “Kamu akan menjadi seorang Puteri yang periang.”Peri ketiga mengatakan “Kamu akan selalu mendapatkan banyak kasih sayang.”Peri keempat mengatakan “Kamu akan dapat menari dengan sangat anggun.”Peri kelima mengatakan “Kamu akan dapat bernyanyi dengan sangat merdu.”
Peri keenam mengatakan “Kamu akan sangat pintar memainkan alat musik.”

Tiba2 datang peri tua ke tengah acara itu. Ia sangat marah karena tidak diundang. Semua orang memang sudah lama tidak pernah melihat peri tua itu, dan mengira bahwa ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan itu.

Peri tua yang marah itu mendekati sang Puteri dan mengutuknya “Jarimu akan tertusuk jarum pintal dan kamu akan mati!” dan kemudian peri tua itu pun menghilang.

Semua orang sangat terkejut. Ratu pun mulai menangis.

Peri ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan berkatnya “Aku tidak bisa membatalkan kutukan, tapi aku dapat memberikan berkatku supaya Puteri tidak akan mati karena terkena jarum pintal, melainkan hanya tertidur pulas selama seratus tahun. Setelah seratus tahun, seorang Pangeran tampan akan datang untuk membangunkannya.”

Raja dan Ratu merasa sedikit lega mendengarnya. Mereka lalu mengeluarkan peraturan baru bahwa di kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu pun. Mereka menyita dan menghancurkan semua alat pintal yang ada di kerajaan itu demi selamatan sang Puteri. Pada suatu hari disaat Puteri berusia 18 tahun, Raja dan Ratu pergi sepanjang hari.

Karena kesepian, sang Puteri berjalan-jalan menjelajahi istana dan sampai di sebuah loteng. Disana ia menjumpai seorang wanita tua yang sedang memintal benang menggunakan alat pintal.  Karena belum pernah melihat alat pintal, sang Puteri sangat tertarik dan ingin mencoba. 

Wanita tua itu sebenarnya adalah peri tua jahat yang dulu mengutuknya. Saat sang Puteri mencoba alat pintal itu, ia pun dengan sengaja menusukkan jarum pintal ke tangan sang Puteri.  

Sang Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena kutukan. Peri tua jahat tertawa puas dan menghilang dalam kegelapan. 

Saat Raja dan Ratu kembali, mereka dan seluruh pegawai kerajaan kebingungan mencari sang Puteri. Saat mereka menemukannya, Raja tersadar bahwa kutukan peri tua jahat telah menjadi kenyataan. Sang Puteri lalu dibawa ke kamarnya dan dibaringkan di tempat tidurnya. Raja lalu mengirimkan kabar mengenai peristiwa itu ke peri ketujuh yang baik hati. 

Peri ketujuh yang baik hati lalu bergegas ke istana. Ia memutuskan untuk menidurkan semua orang di kerajaan itu supaya kelak saat kutukan sang Puteri berakhir mereka semua akan bangun bersama-sama.  

Dalam waktu singkat pohon-pohon besar dan semak belukar yang lebat dan berduri tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, sehingga sangat sulit bagi siapapun untuk menerobosnya. Bahkan puncak-puncak istana pun hanya dapat terlihat ujungnya saja. Karena menjadi sangat tertutup, sang Puteri dan seluruh kerajaan menjadi aman, walaupun mereka semua tertidur.  

Setelah masa seratus tahun berakhir, seorang Pangeran tampan yang kebetulan sedang berburu di dekat wilayah kerajaan itu melihat pucuk-pucuk istana itu. Ia sudah banyak mendengar cerita tentang kerajaan itu, antara lain tentang istana yang dianggap berhantu, para penyihir, dan cerita-cerita lain yang sangat menyeramkan yang sebenarnya tidak benar.  

Karena penasaran, saat kembali dari berburu sang Pangeran mencari orang tua yang paling bijaksana dan pintar di kerajaan untuk menanyakan tentang kerajaan tetangga yang penuh misteri itu. 

Orang tua yang bijaksana itu lalu bercerita bahwa menurut leluhurnya, di dalam istana di kerajaan yang misterius itu terbaring seorang Puteri yang paling cantik di dunia, yang tertidur karena terkena kutukan dari peri tua jahat. Sang Puteri akan terus tidur hingga ada seorang Pangeran yang datang untuk membangunkannya.  

Pangeran tampan yang pemberani itu lalu bergegas berangkat menuju kerajaan misterius itu. Ia berniat untuk menyelamatkan sang Puteri. Sang Pangeran berjuang menembus semak belukar dan pepohonan untuk dapat mencapai kedalam wilayah kerajaan yang misterius itu. 

Sesampainya disana, ia melihat banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang terbaring dimana-mana. Tetapi mereka tidak mati, sepertinya mereka hanya tertidur sangat nyenyak.  Pangeran lalu masuk ke dalam istana. Disana ia pun melihat seluruh pegawai kerajaan yang tertidur pulas. 

Dongeng Puteri TidurSetelah berjalan-jalan menjelajahi istana itu, sang Pangeran berhasil menemukan sang Puteri di sebuah kamar. Sang Pangeran terpesona oleh kecantikan sang Puteri. Pangeran pun berlutut dan memegang tangan sang Puteri. Saat itulah kutukan berakhir dan sang Puteri membuka matanya. Ia menyambut sang Pangeran yang telah lama ia tunggu dengan bahagia.

Dalam waktu yang bersamaan seluruh penghuni istana dan seluruh kerajaan terbangun. Semak belukar dan pepohonan menghilang. Semua orang kembali mengerjakan urusan mereka masing-masing. Raja dan Ratu juga terbangun dan segera menyambut sang Pangeran dari kerajaan tetangga itu.

Tak lama kemudian, sang Puteri dan sang Pangeran tampan menikah. Mereka lalu hidup berbahagia selamanya.